Daftar
isi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan masalah
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Konsep
Pengertian ruang
lingkup
Hubungan
Konsep dan ruang lingkup dengan ilmu yang lain
Manfaat
konsep dan ruang lingkup
Pengertian
sejarah pendidikan Islam
Periodesasi
sejarah pendidikan Islam
Fase
Ekspansi, Integrasi dan Puncak kemajuan (650 M-1000 M).
Fase
Disintegrasi (1000 M-1250 M)
Periode Pertengahan (1250 M-1800 M)
§ Fase
Kemunduran (1250 M-1500 M Fase
Tiga Kerajaan Besar (1500 M-1800 M)
Periode Modern ( sejak 1800 M)
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Masalah
Mengenai aspek pendidikan yang
biasa kita dengar, mungkin sering kali
terdapat istilah yaitu konsep, ruang lingkup. Akan tetapi tidak di pungkiri
bahwa belum tentu kita mengenal secara detail dan jelas apa makna atau
pengertian kata tersebut.
Disinilah kita akan mencoba
membahas secara ringkas dan sekilas agar kita sedikit banyak mengetahui akan
hal itu.
Dan juga pendidikan itu tidak
sekejap mata muncul dan ada seperti sekarang ini. Semuanya peasti ada asal mula
atau sejarahnya baik secara singkat atau perjalanan yang panjang. Itu semua ada
tahapan atau periodesasinya.
2.
Rumusan masalah
Apa pengertian konsep dan ruang
lingkup?
Bagaimana hubungan konsep dan
ruang lingkup dengan ilmu yang lain ?
Apa saja manfaat mempelajari
konsep dan ruang lingkup !
Bagaimana Periodesasi sejarah
pendidikan Islam !
3.
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian
konsep dan ruang lingkup
Untuk memperoleh informasi
tentang hubungan konsep dan ruang lingkup dengan ilmu yang lain
Untuk mengidentifikasi manfaat
mempelajari konsep dan ruang lingkup
Untuk mengetahui Periodesasi
sejarah pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Konsep
Merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara
abstrak suatu objek. Melalui konsep, diharapkan akan dapat menyederhanakan
pemikiran dengan menggunakan satu istilah.
Bila seseorang dapat menghadapi benda atau
peristiwa sebagai suatu kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka ia telah
belajar konsep”.
Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi
atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau
rangkaian kata”.
Orang
yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang
dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu.
Dari pengertian konsep yang telah diuraikan di atas dapat
disimpulkan bahwa konsep adalah ide abstrak untuk mengklasifikasi objek-objek
yang biasanya dinyatakan dalam suatu istilah sehingga seseorang dapat mengerti
suatu konsep dengan jelas. Dengan menguasai konsep seseorang dapat
menggolongkan dunia sekitarnya
menurut konsep itu.
2.
Pengertian
ruang lingkup
Pengertian
dari ruang lingkup adalah batasan. ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada
bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan
lokasi penelitian. penggambaran ruang lingkup dapat kita nilai dari data
karakteristik responden perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang
komprehensif tentang bagaimana keadaan responden penelitian kita, yang boleh
jadi diperlukan untuk melihat data hasil pengukuran variabel-variabel yang
diteliti.
Sebagai
contoh ruang lingkup pada populasi dan sampel dapat digunakan jika penelitian
yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian, akan tetapi jika
sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok
digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental.
3.
Hubungan Konsep dan ruang lingkup dengan ilmu yang lain
Hubungan
konsep dan ruang lingkup dengan ilmu yang lain memang erat dan bertalian.
Karena apabila sebuah bidang ilmu memakai konsep dan ruang lingkup maka
pengembangan dan arah pencapaian ilmu itu akan terwujud dan mencakup akan
materi yang ada.
Hal
ini sesuai dengan kriteria :
Peran
konsep sangat besar dalam aspek keilmuan
Konsep
akan banyak menentukan pengembangan pembelajaran ilmu
Ruang
lingkup yang luas akan semakin memperluas media ilmu
Ruang
lingkup juga akan mendukung setiap ilmu pembelajaran
4.
Manfaat konsep dan ruang lingkup
Menegaskan
sub - sub pada materi yang di tampilkan
Memperjelas
arah pembelajaran secara teori
Memudahkan
pemilihan dan pencarian materi pembelajaran
Mengintegrasikan
pencapaian secara maksimal pada materi
5. Pengertian sejarah pendidikan Islam
Kata sejarah dalam bahasa arab disebut tarih, yang menurut bahasa berarti ketentuan masa.
Sedangkan menurut istilah berarti “keterangan yang telah terjadi dikalangannya
pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada”. Kata tarih juga
dipakai dalam arti perhitungan bumi, seperti keterangan mengenai tahun sebelum atau
sesudah masehi dipakai senutan sebelum atau sesudah tarih masehi. Kemudian
yang dimaksud dengan ilmu tarih , ialah
“suatu pengetahuan yang gunanya untuk mengetahui keadaan-keadaan atau
kejadian-kejadian yang telah lampau maupun yang sedang terjadi dikalangan umat”.
Dalam bahasa inggris sejarah disebut
history, yang berarti “pengalaman masa lampau dari pada umat manusia” the past
experience of mankind.
Pengertian selanjutnya memberikan makna sejarah sebagai
catatan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam yang diabaikan dalam laporan-laporan dan dalam
ruang lingkup yang luas. Kemudian sebagai cabang ilmu pengetahuan sejarah
menganggap peristiwa-peristiwa masa silam , baik peristiwa sosial, politik,
ekonomi, maupun agama dan budaya dari suatu bangsa, Negara atau dunia.
Pokok persoalan sejarah senantiasa
akan sarat dengan pengalaman-pengalaman penting yang menyangkut perkembangan
keseluruhan keadaan masayarakat. Oleh sebab itu, “sejarah bukanlah
peristiwa-peristiwa, melainkan tafsiran peristiwa-peristwa itu, dan pengetian
mengenai hubungan –hubungan nyata dan tidak nyata, yang menjalin seluruh bagian
serta memberinya dinamisme dalam waktu dan tempat”.
Berangkat dari pengertian sejarah
sebagaimana yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan pengertian tentang “
sejarah pendidikan islam” atau “Tarihut Tarbiyyah Islamiyyah”
sebagai berikut
(a)
keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke
waktu yang lain, sejak zaman lahirnya
Islam sampai dengan masa sekarang; dan
(b)
cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengang partumbuhan dan perkembangan
pendidikan Islam, baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi positif dan
operasionalisme sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai sekarang.
6.
Periodesasi sejarah
pendidikan Islam
Secara garis besar Dr. Harun Nasution membagi sejarah Islam
ke dalam tiga periode, yaitu periode klasik, pertengahan dan modern. Kemudian
perinciannya dapat dibagi menjadi 5 masa, yaitu:
1 .
Masa hidupnya Nabi Muhammad Saw (571-632 M)
2 . Masa
khalifah yang empat (Khulafaur Rasyidin: Abu bakar, umar, Usman dan Ali di
madinah/ 632 - 661)
3 . Masa
kekuasaan Umayyah di Damsyik (661-750M)
4 . Masa
kekuasaan Abasiyah di Bagdad (750-1250M)
5 . Masa dari jatuhnya kekuasaan khalifah di Bagdad tahun
1250 M sampai sekarang.
Kaitannya
dengan kajian pendidikan Islam di Indonesia, maka cakupan pembahasannya akan
berkaitan dengan sejarah Islam di Indonesia dengan fase-fase sebagai berikut :
ü Fase
datangnya Islam ke Indonesia;
ü Fase
pengembangan dengan melalui proses adaptasi;
ü Fase
berdirinya kerajaan-kerajaan Islam Islam ;
ü Fase
kedatangan orang barat;
ü Fase
penjajahan jepang;
ü Fase
Indonesia merdeka; dan
ü Fase
pembangunan
v Sejarah
pendidikan Pendidikan Islam telah dibagi oleh Prof. Dr. harun Nasution dalam
tiga periode, yaitu periode klasik, periode pertengahan dan periode modern.
1.
Periode Klasik
Periode klasik (650 M-1250 M) merupakan zaman kemajuan dan dibagi dalam dua fase, yaitu:
Fase Ekspansi, Integrasi dan Puncak kemajuan (650 M-1000 M).
Periode klasik (650 M-1250 M) merupakan zaman kemajuan dan dibagi dalam dua fase, yaitu:
Fase Ekspansi, Integrasi dan Puncak kemajuan (650 M-1000 M).
Pada
fase inilah dunia Islam meluas melalui Afrika Utara sampai ke Spanyol di Barat
dan melalui Persia sampai ke India di Timur. Daerah-daerah tersebut tunduk
kepada keluasaan khalifah yang pada mulanya berkedudukan di Madinah, kemudian
di Damsyik dan terakhir di Baghdad.
Di
masa ini pulalah berkembang dan memuncaknya ilmu pengetahuan, baik dalam bidang
agama maupun non-agama, an kebudayaan Islam.
Zaman
inilah yang menghasilkan ulama-ulama besar seperti Imam Malik, Imam Abu
Hanifah, Imam Syafi’i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang hukum, Imam Asy’ari,
Imam al-Maturidi, pemuka-pemuka Mu’tazilah seperti Wasil Ibn ‘Ata’, Abu
al-Huzail, al-Nazzam dan al-Zubair dalam bidang teologi, zunnun al-Misri, Abu
Yazid al-Bustami dan al-Hajjaj dalam mistisisme atau al-Tasawwuf, al-Kindi,
al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Miskawaih dalam filsafat, dan Ibn Hasyam, Ibn
Hayyan, al-Khawarijmi, al-Mas’udi dan al-Razi dalam bidang ilmu pengetahuan
Fase Disintegrasi (1000 M-1250 M)
Fase Disintegrasi (1000 M-1250 M)
Di
masa ini, keutuhan umat Islam dalam bidang politik mulai pecah, keuasaan
khalifah menurun dan akhirnya Baghdad dapat dirampas dan dihancurka oleh Hulagu
pada tahun 1258 M. Khalifah, sebagai lambang kesatuan politik umat Islam
hilang.
2.
Periode Pertengahan
(1250 M-1800 M)
Periode pertengahan ini juga dibgi oleh Prof. Dr. Harun
Nasution ke dalam dua fase, yaitu fase kemunduran dan fase tiga kerajaan besar.
Fase Kemunduran (1250 M-1500 M
Dalam fase ini, disentralisasi dan disintegrasi meningkat.
Perbedam antara Sunni dan Syi’ah dan demikian juga antara Arab an Persia
semakin nyata terlihat. Dunia Islam terbagi dua, yaitu bagian Arab dan bagian
Persia.
Bagian Arab yang terdiri atas Arabia, Irak, Suria, Palestina
Mesir dan Afrika Utara, dengan Mesir sebagai pusat,
Bagian Persia yang terdiri atas Balkan, Asia kecil, Persia
dan Asia Tengah, dengan Iran Sebagai Pusat.
Kebudayaan Persia mengambil bentuk Internasional dan dengan demikan mendesak lapangan kebudayaan kebudayan Arab. Pendapat bahwa pintu ijtihad tertutup makin meluas di kalangan umat Islam. Demikian juga tarekat dengan pengaruh negatifnya, perhatian terhadap ilmu pengetahuan menjadi sangat kurang. Umat Islam di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau keluar dari daerah tersebut.
Kebudayaan Persia mengambil bentuk Internasional dan dengan demikan mendesak lapangan kebudayaan kebudayan Arab. Pendapat bahwa pintu ijtihad tertutup makin meluas di kalangan umat Islam. Demikian juga tarekat dengan pengaruh negatifnya, perhatian terhadap ilmu pengetahuan menjadi sangat kurang. Umat Islam di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau keluar dari daerah tersebut.
Fase Tiga Kerajaan Besar (1500 M-1800 M)
Tiga
kerajaan besar yang dimaksud dalam fase ini ialah Kerajaan Utsmani (Ottoman
Empire) di Turki, Kerajaan Safawi di Persia dan Kerajaan Mughal di India.
Fase tiga kerajaan besar ini, oleh Prof. Dr. Harun Nasution
dibagi kembali dalam dua periode lagi, yaitu dimulai dengan aman kemajuan (1500
M-1700 M) dan zaman kemunduran (1700 M-1800 M).
Di masa kemajuan, ketiga kerajan besar ini mempunyai kejayaan masing-masing teruama dalam bentuk literatur dan arsitek. Mesjid-mesjid dan gedung-gedung indah yang didirikan di zaman ini masih dapat dilihat di Istambul, Tibriz, Isfahan serta kota-kota lian di Iran dan di Delhi. Kemajuan umat Islam di zaman ini lebih banyak merupakan kemajuan di periode klasik. Prhatian terhadap ilmu pengetahuan masih kurang sekali.
Di masa kemunduran, Kerajaan Utsmani terpukul oleh Eropa. Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangn-serangan suku bangsa Afghan, sedangkan daerah kekuasaan Kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-ra India. Kekuatan militer dan kekuatan politik umat Islam menurun. Umat Islam dalam keadaan mundur dan statis. Dalam pada itu, Eropa dengan kekayaan-kekayaannya yang diangkut dari Amerika dam Timur Jauh, bertambah kaya dan maju. Penetrasi Barat yang kekuatannya meningkat ke dunia Islam yang kekuatanya menurun, kian mendalam dan kian meluas. Akhirnya Napoleon pada ahun 1798 M menduduki Mesir, sebagai salah satu pusat Islam yang terpenting.
Di masa kemajuan, ketiga kerajan besar ini mempunyai kejayaan masing-masing teruama dalam bentuk literatur dan arsitek. Mesjid-mesjid dan gedung-gedung indah yang didirikan di zaman ini masih dapat dilihat di Istambul, Tibriz, Isfahan serta kota-kota lian di Iran dan di Delhi. Kemajuan umat Islam di zaman ini lebih banyak merupakan kemajuan di periode klasik. Prhatian terhadap ilmu pengetahuan masih kurang sekali.
Di masa kemunduran, Kerajaan Utsmani terpukul oleh Eropa. Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangn-serangan suku bangsa Afghan, sedangkan daerah kekuasaan Kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-ra India. Kekuatan militer dan kekuatan politik umat Islam menurun. Umat Islam dalam keadaan mundur dan statis. Dalam pada itu, Eropa dengan kekayaan-kekayaannya yang diangkut dari Amerika dam Timur Jauh, bertambah kaya dan maju. Penetrasi Barat yang kekuatannya meningkat ke dunia Islam yang kekuatanya menurun, kian mendalam dan kian meluas. Akhirnya Napoleon pada ahun 1798 M menduduki Mesir, sebagai salah satu pusat Islam yang terpenting.
3.
Periode Modern (
sejak 1800 M)
Periode modern ialah zaman kebangkitan kembali umat Islam. Jatunya Mesir ke tangan Barat menyadarkan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahwa Barat telah mempunyai peradaban baru yang lebih tnggi dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka Islam mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali. Pada periode modern inilah timbul ide-ide pembaharuan dalam Islam.
Periode modern ialah zaman kebangkitan kembali umat Islam. Jatunya Mesir ke tangan Barat menyadarkan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahwa Barat telah mempunyai peradaban baru yang lebih tnggi dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka Islam mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali. Pada periode modern inilah timbul ide-ide pembaharuan dalam Islam.
v Adapun
periodesasi dari keterangan lain, membagi periode perkembangan pendidikan Islam menjadi empat:
§ Periode
pembinaan
Periode ini mulai semenjak munculnya Islam hingga akhir
Negara Umayyah.
§ Periode
keemasan
Mulai
dengan kerajaan Abasyah hingga rupntuhnya kekhalifahan Abasyah dan runtuhnya
kota Baghdad.
§ Periode
keruntuhan dan kehanjuran
Periode
ini mulai dengan kekuasaan Turki Usmaniyah sampai terlepasnya Negara-negara
Arab dari kekuasaan itu.
§ Periode
pembaharuan dan pembinaan kembali
Periode ini meliputi terlepasnya Negara-negara Arab dari
kekuasaan Turki yang berkelanjutan sampai sekarang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Konsep adalah ide abstrak untuk
mengklasifikasi objek-objek yang biasanya dinyatakan dalam suatu istilah
sehingga seseorang dapat mengerti suatu konsep dengan jelas. Dengan
menguasai konsep seseorang dapat menggolongkan dunia sekitarnya menurut konsep itu.
Pengertian dari ruang lingkup adalah batasan. ruang lingkup
juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi
atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. penggambaran ruang lingkup dapat
kita nilai dari data karakteristik responden perlu dilakukan untuk memperoleh
gambaran yang komprehensif tentang bagaimana keadaan responden penelitian kita,
yang boleh jadi diperlukan untuk melihat data hasil pengukuran
variabel-variabel yang diteliti.